Kenapa anda membutuhkan uang?
Untuk membeli barang? Agar tetap sehat? Agar bisa melakukan apapun? Agar
merasa tenang? Untuk bisa berlibur dan rekreasi. Yap, semuanya benar. Namun secara
garis besar kita dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Untuk transaksi
Dengan uang kita bisa membeli apa saja bukan? Membeli
merupakan bentuk dari sebuah transaksi, dan rekreasipun merupakan bentuk dari
transaksi, mengapa bisa demikian? Karena saat kita berekreasi ke kebun binatang
kita pasti membeli tiket kan? Membeli tiketpun masuk dalam transaksi, saat kita
haus dan lapar dalam kebun binatang kita juga membeli minum dan makan sehingga
itu semua masuk dalam transaksi.
2. Berjaga-jaga
Saat kita telah memenuhi kebutuhan kita dengan
transaksi, apalagi yang harus kita lakukan? Yang kita harus lakukan adalah
berjaga-jaga, jangan sampai yang telah kita transaksikan, misalkan membeli
barang kemudian barangnya hilang. Kita membutuhkan uang agar saat kita
kehilangan barang itu kita bisa membeli barang yang baru. Atau contoh lainnya
adalah saat kita sedang sakit, kita membutuhkan uang untuk membeli obat dan
berobat ke dokter kan? Tanpa uang yang cukup kita tidak bisa berjaga-jaga untuk
kondisi yang akan kita hadapi
3. Investasi
Jika kita telah memiliki kebutuhan yang cukup,
apalagi yang harus kita lakukan? Jawabannya adalah “investasi”. Investasi harus
kita lakukan agar kebutuhan yang telah terpenuhi tersebut dapat berlangsung
seterusnya dikarenakan investasi yang menguntungkan seperti menabung ke bank,
dapat meningkatkan uang tanpa perlu takut uangnya berkurang , jika bunga yang
diberikan bank tersebut lebih besar daripada biaya administrasinya.
Dalam kehidupan ekonomi di dunia ini pasti ada
orang yang memiliki uang banyak dan tidak mempunyai uang, atau bisa dikatakan ada orang yang
berkecukupan dan serba kekurangan. Pada zaman dahulu orang bertukar barang
karena belum ada sistem uang sehingga mengharuskan pembeli dan penjual, atau
orang yang berkecukupan dan membutuhkan bertemu langsung untuk melakukan
pertukaran barang yang mereka butuhkan masing-masing. Sistem pertukaran barang
ini disebut barter.
Kehidupan ekonomipun semakin berkembang dan
terciptalah uang. Semakin berkembang lagi sehingga tercipta pula bank untuk
tempat peyimpanan uang yang mudah, aman dan tidak beresiko. Dengan adanya bank
ini, orang kaya tidak perlu langsung bertemu orang lain yang membutuhkan untuk
memberi pinjaman. Orang kaya hanya perlu
menyimpan uang di bank dan menerima bunganya dan biarkan bank yang mengatur
pinjaman dengan orang yang membutuhkan tersebut dengan bunga yang lebih besar
daripada bunga yang diberikan kepada orang kaya tentunya. Jika dirumuskan bunga
orang kaya adalah i1 dan bunga orang miskin adalah i2 maka:
i1<
i2
Contoh kasus Asuransi:
Ada seseorang yang membutuhkan uang dari bank,
sebut saja Bank SITI. Orang tersebut membutuhkan uang sejumlah Rp 100.000.000 (Seratus
juta rupiah). Bisakah kamu membayangkan jika orang yang meminjam uang tersebut
tidak membayar dikarenakan kabur, meniggal,
atau alasan lainnya? Tentu saja pihak bank akan mengalami kerugian yang
sangat besarkan?
Oleh karena itu pihak bank membutuhkan
asuransi. Asuransi ini bekerja dengan cara pihak bank memberi uang yang disebut
Premi kepada perusahaan asuransi kita sebut saja PT. Z sejumlah Rp 1.000.000. Uang
ini berguna sebagai asuransi jika pihak yang meminjam tidak bisa mengembalikan
uang Rp 100.000.000 tersebut, sehingga PT.Z yang bertanggung jawab untuk
membayar uang Rp. 100.000.000 tersebut kepada Bank SITI
Dikarenakan PT. Z
tidak sanggup jika nasabah gagal mengembalikan uang pinjamannya maka PT. Z
memerlukan perusahaan lainnya untuk bekerjasama. Sehingga PT. Z melakukan
Reasuransi (mengasuransikan yang sudah diasuransikan)kepada PT. K dengan
memberinya Rp 800.000 dan membayar Rp 80.000.000 jika nasabah tidak membayar.
Dikarenakan PT. K juga akan kesulitan jika menangani sisanya maka PT. K
melakukan Retrocessi (mengasuransikan kembali) kepada perusahaan diluar negeri
tepatnya di swiss yang dimisalkan PT. L. perusahaan luar negeri ini menerima Rp
600.000 dan akan membayar Rp 60.000.000 jika nasabah tidak membayar. PT. L ini
merupakan perusahaan asuransi yang terakhir dan terbesar dalam siklus asuransi
ini sehingga dia tidak bisa mengasuransikan kembali uang yang ada. Kita sudah
dapat membayangkan kan berapa banyak dana yang akan dikumpulkan PT. L jika
setiap bank dan perusahaan asuransi di seluruh dunia menaruh uangnya di PT. L?
yang pasti sangat banyak sekali. Lalu apa yang harus dilakukan agar mendapat
keuntungan?
PT.L bisa saja
menaruh uang di bank untuk kemudian mendapatkan bunga dari bank tersebut. Keuntungan
yang didapat mungkin besar, tapi kapan keuntungan itu bisa langsung di ambil? Tahun
depan? Sungguh lama jika mengandalkan bunga dari bank. Maka cara yang tercepat
untuk PT. L mengumpulan dana, yaitu menanamkan uang yang berjumlah sangat besar
yang dimiliki kedalam Pasar modal.
Pasar modal ini merupakan tempat dimana orang
yang memiliki uang dapat menanamkan modalnya kepada perusahaan yang membutuhkan
modal tersebut untuk kepentingannya dengan imbalan tertentu sesuai perjanjian. Dalam
pasar modal ini pemilik modal dapat menginevstasikan uangnya dengan membeli
saham perusahaan yang membutuhkan dana kemudian pemilik saham bisa mendapatkan
keuntungan dari Deviden (Pembagian keuntungan), atau dengan cara obligasi (surat
pinjaman dengan bunga tertentu dari pemerintah yang dapat diperjualbelikan).
Dalam obligasi terdapat uang pertanggungan (UP),
contohnya jika ada perusahaan yang meminjam sejumlah 9.000.000 dalam waktu tiga
bulan dan perjanjiannya akan dikembalikan sejumlah 10.000.000, dan selisih ini
disebut diskonto (sejumlah 10%).
Dalam saham, perusahaan dapat menjual saham
untuk mendapat keuntungan. Misalnya: pada jam 1 membeli saham seharga
10.000/lot(500 lembar saham) dan ternyata pada jam 3 harga saham tersebut naik
menjadi 12.000/lot. Jika saham tersebut langsung dijual, maka keuntungan
penjualan tersebut sebesar 2.000 disebut capital gain. Dan penjualan secara
cepat tersebut disebut short selling.
Kembali kepada kasus PT.L , jadi telah kita
ketahui bahwa cara cepat untuk mendapatkan keuntungan adalah masuk kedalam
pasar modal. Namun karena PT.L adalah perusahaan dari luar negeri dan sedangkan
pasar modal indonesia merupakan pasar modal yang sangat besar untuk mendapatkan
keuntungan, perusahaan tersebut tidak bisa masuk kedalam pasar modal yang ada
di Indonesia. Sehingga PT.L membuat perusahaan di indonesia kemudian
perusahaan-perusahaan tersebut digunakan PT.L untuk masuk dalam pasar modal. Dan
pasar modal ini dapat digunakan oleh pemilik maupun yang membutuhkan dana, dan
yang membutuhkan dana tersebut bisa orang yang meminjam Rp 100.000.000 yang
diatas sudah dibahas. Sehingga ini merupakan perputaran uang secara global.
Asuransi secara umum dibagi dalam 4 bagian:
1.
Marketing
2.
Underwriting
3.
Actuary (aktuaria)
4.
Klaim (Claim)
Nomor 2-3 merupakan inti bagaimana asuransi berjalan
Contoh kasus:
Ada sebuah perusahaan asuransi bernama Z. Perusahaan
asuransi Z tersebut memiliki nasabah
yang mengclaim asuransinya. Sebut saja A sebagai pemegang polis ingin
mengajukan asuransi jiwa. Dan jika terjadi sesutu kepadanya A ingin asuransi
membayar sejumlah 5 miliar kepada tertanggung yang dimilikinya, misalkan
tertanggung itu adalah seorang istri dan kedua anaknya
Pihak asuransi
dapat menghitung berapa biaya yang harus dibayarkan, jika A menginginan
asuransi jiwa tersebut dengan menggunakan tabel mortalita yang merupakan tabel probabilitas
kematian. Tabel ini merupakan
sejarah/historcal 100 tahun untuk 1000 orang.
Usia
|
Kematian (gx)
|
Persen (Px)
|
Jumlah
|
0
|
0
|
100%
|
1000
|
1
|
10
|
0,1 %
|
990
|
2
|
50
|
0,5 %
|
940
|
….
|
….
|
….
|
….
|
40-50 tahun
|
480
|
48%
|
460
|
….
|
….
|
….
|
….
|
100 tahun
|
460
|
100%
|
0
|
Dalam tabel ini kita dapat mengetahui berapa jumlah rata-rata orang yang meninggal setiap umurnya dan dapat diperhitungkan unutuk asuransi, dari tabel diatas dapat dihitung 480 orang yang meninggal di tahun ke 40-50. Sehingga 480 x UP(uang pertanggungan)=cadangan sovabilitas yang harus dimiliki perusahaan asuransi untuk berjaga-jaga.
Dana yang didapatkan oleh asuransi di catat oleh underwriting untuk dicek
hubungan antara client dengan perusahaan asuransi untuk kemudian diberikan kepada bagian actuary.
Pada bagian Actuary melakukan perhitungan untuk biaya premi yang sesuai dengan asuransi dengan menggunakan tabel mortalita yang dijelaskan sebelumnya diatas.
Kemudian pada bagian claim bertugas untuk memberikan dana kepada ahliwaris atau orang yang berhak menerimanya sesuai perjanjian dengan verifikasi dahulu sebelumnya dari underwiting dengan syarat kondisi polis sudah terpenuhi, misalkan kematian, kesehatan atau kerusakan.
hubungan antara client dengan perusahaan asuransi untuk kemudian diberikan kepada bagian actuary.
Pada bagian Actuary melakukan perhitungan untuk biaya premi yang sesuai dengan asuransi dengan menggunakan tabel mortalita yang dijelaskan sebelumnya diatas.
Kemudian pada bagian claim bertugas untuk memberikan dana kepada ahliwaris atau orang yang berhak menerimanya sesuai perjanjian dengan verifikasi dahulu sebelumnya dari underwiting dengan syarat kondisi polis sudah terpenuhi, misalkan kematian, kesehatan atau kerusakan.
email dosen :
prihantoro@staff.gunadarma.ac.id
prihantoro69@yahoo.com