Kamis, 24 April 2014

Review Pertemuan Pertama Sarmag Sistem Informasi 2011 - Sistem Informasi Asuransi & Keuangan (Dr. Prihantoro)





Kenapa anda membutuhkan uang?

Untuk membeli barang? Agar tetap sehat? Agar bisa melakukan apapun? Agar merasa tenang? Untuk bisa berlibur dan rekreasi. Yap, semuanya benar. Namun secara garis besar kita dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1.       Untuk transaksi

Dengan uang kita bisa membeli apa saja bukan? Membeli merupakan bentuk dari sebuah transaksi, dan rekreasipun merupakan bentuk dari transaksi, mengapa bisa demikian? Karena saat kita berekreasi ke kebun binatang kita pasti membeli tiket kan? Membeli tiketpun masuk dalam transaksi, saat kita haus dan lapar dalam kebun binatang kita juga membeli minum dan makan sehingga itu semua masuk dalam transaksi.

2.       Berjaga-jaga

Saat kita telah memenuhi kebutuhan kita dengan transaksi, apalagi yang harus kita lakukan? Yang kita harus lakukan adalah berjaga-jaga, jangan sampai yang telah kita transaksikan, misalkan membeli barang kemudian barangnya hilang. Kita membutuhkan uang agar saat kita kehilangan barang itu kita bisa membeli barang yang baru. Atau contoh lainnya adalah saat kita sedang sakit, kita membutuhkan uang untuk membeli obat dan berobat ke dokter kan? Tanpa uang yang cukup kita tidak bisa berjaga-jaga untuk kondisi yang akan kita hadapi

3.       Investasi

Jika kita telah memiliki kebutuhan yang cukup, apalagi yang harus kita lakukan? Jawabannya adalah “investasi”. Investasi harus kita lakukan agar kebutuhan yang telah terpenuhi tersebut dapat berlangsung seterusnya dikarenakan investasi yang menguntungkan seperti menabung ke bank, dapat meningkatkan uang tanpa perlu takut uangnya berkurang , jika bunga yang diberikan bank tersebut lebih besar daripada biaya administrasinya.

Dalam kehidupan ekonomi di dunia ini pasti ada orang yang memiliki uang banyak dan tidak mempunyai uang,  atau bisa dikatakan ada orang yang berkecukupan dan serba kekurangan. Pada zaman dahulu orang bertukar barang karena belum ada sistem uang sehingga mengharuskan pembeli dan penjual, atau orang yang berkecukupan dan membutuhkan bertemu langsung untuk melakukan pertukaran barang yang mereka butuhkan masing-masing. Sistem pertukaran barang ini disebut barter.
                 Kehidupan ekonomipun semakin berkembang dan terciptalah uang. Semakin berkembang lagi sehingga tercipta pula bank untuk tempat peyimpanan uang yang mudah, aman dan tidak beresiko. Dengan adanya bank ini, orang kaya tidak perlu langsung bertemu orang lain yang membutuhkan untuk memberi pinjaman.  Orang kaya hanya perlu menyimpan uang di bank dan menerima bunganya dan biarkan bank yang mengatur pinjaman dengan orang yang membutuhkan tersebut dengan bunga yang lebih besar daripada bunga yang diberikan kepada orang kaya tentunya. Jika dirumuskan bunga orang kaya adalah i1 dan bunga orang miskin adalah i2 maka:    i1< i2


Contoh kasus Asuransi:

Ada seseorang yang membutuhkan uang dari bank, sebut saja Bank SITI. Orang tersebut membutuhkan uang sejumlah Rp 100.000.000 (Seratus juta rupiah). Bisakah kamu membayangkan jika orang yang meminjam uang tersebut tidak membayar dikarenakan kabur, meniggal,  atau alasan lainnya? Tentu saja pihak bank akan mengalami kerugian yang sangat besarkan?
Oleh karena itu pihak bank membutuhkan asuransi. Asuransi ini bekerja dengan cara pihak bank memberi uang yang disebut Premi kepada perusahaan asuransi kita sebut saja PT. Z sejumlah Rp 1.000.000. Uang ini berguna sebagai asuransi jika pihak yang meminjam tidak bisa mengembalikan uang Rp 100.000.000 tersebut, sehingga PT.Z yang bertanggung jawab untuk membayar uang Rp. 100.000.000 tersebut kepada Bank SITI
                Dikarenakan PT. Z tidak sanggup jika nasabah gagal mengembalikan uang pinjamannya maka PT. Z memerlukan perusahaan lainnya untuk bekerjasama. Sehingga PT. Z melakukan Reasuransi (mengasuransikan yang sudah diasuransikan)kepada PT. K dengan memberinya Rp 800.000 dan membayar Rp 80.000.000 jika nasabah tidak membayar. Dikarenakan PT. K juga akan kesulitan jika menangani sisanya maka PT. K melakukan Retrocessi (mengasuransikan kembali) kepada perusahaan diluar negeri tepatnya di swiss yang dimisalkan PT. L. perusahaan luar negeri ini menerima Rp 600.000 dan akan membayar Rp 60.000.000 jika nasabah tidak membayar. PT. L ini merupakan perusahaan asuransi yang terakhir dan terbesar dalam siklus asuransi ini sehingga dia tidak bisa mengasuransikan kembali uang yang ada. Kita sudah dapat membayangkan kan berapa banyak dana yang akan dikumpulkan PT. L jika setiap bank dan perusahaan asuransi di seluruh dunia menaruh uangnya di PT. L? yang pasti sangat banyak sekali. Lalu apa yang harus dilakukan agar mendapat keuntungan?
                PT.L bisa saja menaruh uang di bank untuk kemudian mendapatkan bunga dari bank tersebut. Keuntungan yang didapat mungkin besar, tapi kapan keuntungan itu bisa langsung di ambil? Tahun depan? Sungguh lama jika mengandalkan bunga dari bank. Maka cara yang tercepat untuk PT. L mengumpulan dana, yaitu menanamkan uang yang berjumlah sangat besar yang dimiliki kedalam Pasar modal.
Pasar modal ini merupakan tempat dimana orang yang memiliki uang dapat menanamkan modalnya kepada perusahaan yang membutuhkan modal tersebut untuk kepentingannya dengan imbalan tertentu sesuai perjanjian. Dalam pasar modal ini pemilik modal dapat menginevstasikan uangnya dengan membeli saham perusahaan yang membutuhkan dana kemudian pemilik saham bisa mendapatkan keuntungan dari Deviden (Pembagian keuntungan), atau dengan cara obligasi (surat pinjaman dengan bunga tertentu dari pemerintah yang dapat diperjualbelikan).
Dalam obligasi terdapat uang pertanggungan (UP), contohnya jika ada perusahaan yang meminjam sejumlah 9.000.000 dalam waktu tiga bulan dan perjanjiannya akan dikembalikan sejumlah 10.000.000, dan selisih ini disebut diskonto (sejumlah 10%).
Dalam saham, perusahaan dapat menjual saham untuk mendapat keuntungan. Misalnya: pada jam 1 membeli saham seharga 10.000/lot(500 lembar saham) dan ternyata pada jam 3 harga saham tersebut naik menjadi 12.000/lot. Jika saham tersebut langsung dijual, maka keuntungan penjualan tersebut sebesar 2.000 disebut capital gain. Dan penjualan secara cepat tersebut disebut short selling.
Kembali kepada kasus PT.L , jadi telah kita ketahui bahwa cara cepat untuk mendapatkan keuntungan adalah masuk kedalam pasar modal. Namun karena PT.L adalah perusahaan dari luar negeri dan sedangkan pasar modal indonesia merupakan pasar modal yang sangat besar untuk mendapatkan keuntungan, perusahaan tersebut tidak bisa masuk kedalam pasar modal yang ada di Indonesia. Sehingga PT.L membuat perusahaan di indonesia kemudian perusahaan-perusahaan tersebut digunakan PT.L untuk masuk dalam pasar modal. Dan pasar modal ini dapat digunakan oleh pemilik maupun yang membutuhkan dana, dan yang membutuhkan dana tersebut bisa orang yang meminjam Rp 100.000.000 yang diatas sudah dibahas. Sehingga ini merupakan perputaran uang secara global.






 Asuransi secara umum dibagi dalam 4 bagian:

     1.       Marketing
2.       Underwriting
3.       Actuary (aktuaria)
4.       Klaim (Claim)

Nomor 2-3 merupakan inti bagaimana asuransi berjalan
Contoh kasus:
Ada sebuah perusahaan asuransi bernama Z. Perusahaan asuransi Z tersebut memiliki nasabah  yang mengclaim asuransinya. Sebut saja A sebagai pemegang polis ingin mengajukan asuransi jiwa. Dan jika terjadi sesutu kepadanya A ingin asuransi membayar sejumlah 5 miliar kepada tertanggung yang dimilikinya, misalkan tertanggung itu adalah seorang istri dan kedua anaknya
                Pihak asuransi dapat menghitung berapa biaya yang harus dibayarkan, jika A menginginan asuransi jiwa tersebut dengan menggunakan tabel mortalita yang merupakan tabel probabilitas kematian. Tabel ini  merupakan sejarah/historcal 100 tahun untuk 1000 orang.
Usia
Kematian (gx)
Persen (Px)
Jumlah
0
0
100%
1000
1
10
0,1 %
990
2
50
0,5 %
940
….
….
….
….
40-50 tahun
480
48%
460
….
….
….
….
100 tahun
460
100%
0

Dalam tabel ini kita dapat mengetahui berapa jumlah rata-rata orang yang meninggal setiap umurnya dan dapat diperhitungkan unutuk asuransi, dari tabel diatas dapat dihitung 480 orang yang meninggal di tahun ke 40-50. Sehingga 480 x UP(uang pertanggungan)=cadangan sovabilitas yang harus dimiliki perusahaan asuransi untuk berjaga-jaga.


Contoh tabel mortalita lainnya









     Dana yang didapatkan oleh asuransi di catat oleh underwriting untuk dicek
hubungan antara client dengan perusahaan asuransi untuk kemudian diberikan kepada bagian actuary.
     Pada bagian Actuary melakukan perhitungan untuk biaya premi yang sesuai dengan asuransi dengan menggunakan tabel mortalita yang dijelaskan sebelumnya diatas.
     Kemudian pada bagian claim bertugas untuk memberikan dana kepada ahliwaris atau orang yang berhak menerimanya sesuai perjanjian dengan verifikasi dahulu sebelumnya dari underwiting dengan syarat kondisi polis sudah terpenuhi, misalkan kematian, kesehatan atau kerusakan.

















email dosen :
prihantoro@staff.gunadarma.ac.id
prihantoro69@yahoo.com