Penyebab
Konflik
China boleh saja berbangga karena
jumlah penduduknya terbanyak di dunia, begitu juga dengan jumlah pengguna
internetnya yang mencapai 360 juta user, dan juga menempati peringkat pertama
pengguna internet terbanyak di dunia. Tidak heran situs pencari informasi
terbesar Google begitu bernafsu melebarkan sayapnya ke Negeri Tirai Bambu
tersebut.
Namun besarnya jumlah penggunana
internet disana, tidak serta merta membuat Google mampu berjaya dengan mudah,
pada kenyataannya konflik begitu banyak menyertai usaha Google untuk menjadi
yang terbaik di sana. Masih hangat dalam ingatan bagaimana pemerintah China
pernah memberikan applause kepada Google karena telah memblokir peredaran situs
porno di China, dari situ banyak pihak yang memprediksi rasa terima kasih yang
diberikan pemerintah China sebagai sinyal kerjasama yang baik diantara
keduanya.
Akan tetapi tidak demikian rupanya,
banyak pemberitaan dari media baru-baru ini menyoroti bagaimana Google
menyatakan akan menarik diri dari China. Apa yang menyebabkan hal itu terjadi?
Bisa dibilang ini adalah konflik antara dunia informasi dengan pemerintahan di
negara tersebut, ketatnya peraturan sensor yang diterapkan membuat Google tidak
leluasa untuk mengembangkan bisnisnya.
Rupanya segala kebijakan yang
diterapkan disana justru membuat Google merasa bisnis mereka berjalan tidak
sebagaimana mestinya. Sebagai situs yang terkenal karena menyediakan jasa dan
layanan gratis, Google memang terkadang mendapat kecaman terkait dengan hak
cipta, seperti yang terjadi pada tahun 2008 lalu dimana mereka terpaksa
berurusan dengan para penerbit dan juga pemilik hak cipta bahkan mengeluarkan
uang sejumlah US$ 125 juta sebagai bentuk pembayaran ganti rugi atas apa yang
mereka lakukan.
Sistem penyedian jasa dan layanan
gratis itu pula yang kini dirasa malah mengkhawatirkan sejumlah perusahaan dan bisnis di China,
ekspansi Google yang dijalankan dengan sistem free itu pada akhirnya membuat
pemerintah China melakukan pembatasan akses dengan menyensor berbagai informasi
dan aplikasi yang mampu diberikan oleh situs tersebut seperti google maps,
drive google, google docs, google mail dan beberapa yang berkenaan dengan
google karena dianggap dengan adanya
google maka rakyat yang tidak senang pada kepemerintahan baru akan mengkritisi
melalui berbagai macam sarana dan fasilitas search engine ini dan China
mengupayakan dalam kepemerintahan yang baru ini agar berjalan dengan mulus
tanpa ada ganjalan dari beberapa pihak yang kurang senang dengan kepemerintahan
yang baru.
Sayangnya tidak demikian pendapat
Google, mereka justru merasa sikap berlebihan yang ditunjukan pemerintah China
malah merugikan, karena pada kenyatannya banyak pula situs yang menyajikan
informasi biasa-biasa saja justru ikut tersensor.
Sepertinya tidak bisa pula kita
menyalahkan salah satu pihak, karena pada dasarnya keduanya memiliki
kepentingan masing-masing, bila pemerintah China merasa bergerak
dilatarbelakangi peran mereka untuk melindungi kepentingan negara, maka Google
merasa bergerak dalam koridor yang tepat selain juga mereka mengusung dan
menjunjung tinggi kebebasan dalam berinternet yang oleh beberapa pihak
dikatakan sejajar dengan HAM.
Google dengan paham yang mereka anut
dan juga keputusan yang mereka ambil untuk meninggalkan China sepertinya
mendapat dukungan dari beberapa media di luar sana. Nyatanya beberapa pihak
mengungkapkan bahwa langkah yang diambil oleh Google adalah langkah cemerlang
untuk memoles reputasi perusahaan mereka menjadi lebih cemerlang sekaligus
menjauh dari pesaing utama mereka, dukungan ini terutama didasari atas
nilai-nilai kebebasan berbicara dan mendapatkan informasi yang menjadi visi dan
misi perusahaan dan dirasa masih sedikit dirasakan di Negeri Tirai Bambu tersebut.
Hikmah dari perginya Google dari
China salah satunya adalah makin leluasanya Baidu melenggang dan menguasai
pasar negeri tersebut. Baidu Inc, mungkin belum dikenal di luar China, tapi
60% pencarian informasi di China
nyatanya dikuasai oleh situs pencari informasi asli dari negeri tersebut. ”Ini
jelas sebuah kesempatan potensial nyata bagi Baidu. Pada titik ini, mereka
tidak butuh berbuat banyak, kecuali berdiri di sana dan terus menjadi
perusahaan pencarian kuat. Absennya Google dari pasar akan menciptkan ruang
vakum yang justru menjadi kekuatan bagi Baidu. Ini juga memberi kesempatan bagi
yang lain untuk memotong,” papar Hadley Reynolds, wakil presiden dan analis
utama perusahaan analisa Gartner Inc.
Sebelumnya Google dilaporkan hanya
mampu meraih 35% pangsa pasar di sana, namun angka tersebut diraih dalam waktu
relatif cepat, hal ini berarti perkembangan Google di China memang sempat
mengganggu upaya Baidu memperluas pasar. Namun sekarang dengan kosongnya pasar,
jelas Baidu dengan senang hati akan mengambil porsi yang ditinggalkan oleh
Google.
Persaingan keduanya memang sempat
menimbulkan tudingan adanya kerjasama Baidu dengan pemerintah China. Baidu
dituding telah melakukan manipulasi hasil pencarian disitusnya untuk
kepentingan komersil dan pemerintah, pada kenyatannya Baidu memang sangat pro
dengan kehendak pemerintah China, ya salah satunya masalah penyensoran isi
informasi yang diberikan lewat situs mereka.
Solusi Konflik
Konflik
yang terjadi diantara Google dan China ini dapat dihindari dan dikurangi dengan
memanajemen masalah yang terjadi dan menggunakan metode pengurangan konflik, Metode
ini mengurangi permusuhan (antagonis) yang ditimbulkan oleh konflik, dengan
mengelola tingkat konflik melalui "pendinginan suasana", akan tetapi
tidak berurusan dengan masalah yang pada awalnya menimbulkan konflik itu.
1. Metode pertama adalah mengganti
tujuan yang menimbulkan persaingan dengan tujuan yang lebih bisa diterima,
kedua kelompok.
Tujuan Google adalah melebarkan sayap bisnisnya
di China dan tujuan China adalah melindungi negaranya dari informasi merugikan
yang mungkin terdapat di situs Google. Disini sebenarnya Google sudah
mengupayakan untuk memblokir situs porno dan mengikuti kebijakan China lainnya,
namun karena kebijakan tersebut memberatkan, Googlepun tidak sanggup untuk
memenuhinya dan juga diperkirakan karena hubungan antara negara Google berasal
yaitu Amerika sedang memburuk dengan China. Selain karena hubungan yang kurang
baik diantara kedua negara diperkirakan juga situs mesin pencari asal China
yang bernama Baidu juga menjadi penyebab sulitnya Google masuk di cina karena
Baidu tidak ingin posisinya diambil alih oleh Google.
Jadi agar pihak
Google dan China memiliki tujuan yang sama maka pihak China harus melonggarkan
peraturannya yang sebenarnya dilatarbelakangi hubungan yang kurang baik dengan
Amerika dan Pengaruh Baidu yang selalu pro dengan kebijakan China. Agar tujuan
yang sebenarnya, yaitu pencarian informasi dapat berlangsung dengan mudah
dinegara tersebut. Negara China harus lebih membuka matanya terhadap kebaikan
yang akan diberikan oleh Google namun juga tetap membantu Google dan Baidu
untuk menyaring informasi yang merugikan bagi negaranya tanpa memberatkannya.
Seluruh pihak yang terkait harus bekerjasama untuk memberikan informasi yang
bagi rakyat China.
2. Metode kedua mempersatukan kelompok
tersebut untuk menghadapii "ancaman" atau "musuh" yang sama
Ancaman atau musuh yang sama sebenarnya adalah informasi yang kurang
baik bagi rakyat China. Google dan China dapat bekerjasama untuk membasmi
informasi tersebut dengan berbaagi informasi yang harus dilakukan, berbagi
cara-cara untuk mebasmi pornografi. Keduabelah pihak harus saling terbuka dan
jujur akan maksud masing-masing pihak. Jika tidak maka akan terjadi konflik
lainnya dan penyajian informasi yang baik bagi warga China akan terganggu.
Tidak perlu ada kekerasan dalam konflik ini, keduabelah pihak hanya perlu lebih
diplomatis terhadap konflik yang terjadi. Bila perlu diadakan penentuan suara
terbanyak terhadap peraturan yang diberikan China untuk Google.
Download versi Document Word di Google Docs
Download versi Document Word di Google Docs
Tidak ada komentar:
Posting Komentar